Indikator berkembangnya suatu daerah adalah dapat terlihat dengan pesatnya pertumbuhan dan pembangunan seperti Investasi. Kondisi pasar yang positif secara tidak langsung akan mempengaruhi minat para Investor (penanam modal) yang tentu akan berdampak positif terhadap perekonimoan dan pengangguran suatu daerah.
Dari aspek ekonomi, tumbuhnya kepercayaan pihak Investor akan pangsa pasar merupakan respon positif atas kinerja pemerintah daerah.
Kemampuan Pemerintah Daerah berkolaborasi dan bersinergi dengan lembaga-lembaga lain secara baik akan berkontribusi terhadap sektor keamanan. Pemerintah mengkoordinir dan membuat regulasi yang berpihak kepada masyarakat, tumbuhnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, maka Investasi akan tumbuh dan berkembang. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah bersumber dari sektor pajak perhotelan atau penginapan, karena PAD ini digunakan untuk belanja pembiayaan pembangunan bagi masyarakat.
Hotel atau Penginapan bermanfaat untuk mendukung sektor Pariwisata dan Perekonomian Daerah, baik dari aspek pendapatan dan aspek publikasi. Pertumbuhan ekonomi akan berdampak langsung terhadap sektor pariwisata, karena Investasi bidang perhotelan atau penginapan merupakan pendukung sektor pariwisata untuk menarik para wisatawan dan pelaku bisnis lainnya.
Peresmian Penginapan 333 oleh Bupati Sintang, Rabu (04/03/2020) pagi, yang berlokasi disamping Terminal Sungai Durian Sintang, peresmian penginapa ini dihadiri Pemilik Penginapan 333 Afon, Camat Sintang Siti Musrika, Kapolsek Kota, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya. Pembangunan Penginapan 333 Sintang di Terminal Pasar Sungai Durian ini, diharapkan dapat meningkatkan Kunjungan Wisatawan serta laju perputaran perekonomian di daerah sintang. Penginapan 333 ini berjumlah 34 Kamar, tarif Rp. 150.000 s/d Rp. 200.000/kamar/malam, kamar mandi didalam dilengkapi fasilitas AC.
Pada acara peresmian penginapan tersebut Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH menyampaikan, bahwa secara Nasional dari Sembilan puluh kota di Indonesia yang merupakan salah satu Indikator Inflasi, yaitu kenaikan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti Sembilan bahan pokok, sayur-sayuran dan daging. “namun berdasarkan pengamatan dengan gejolak harga sembako dan daya beli masyarakat di Kabupaten sintang masih cukup tinggi, serta peningkatan kemajuan perekonomiannnya juga semakin meningkat, nomor dua di Kalimantan barat setelak Kota Pontianak”, jelas Jarot Winarno.
Menurut Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH, langkah strategis kita dalam rangka mewujudkan Sintang menjadi Ibu Kota Propinsi Kapuas Raya, adalah membangun Kantor Gubernur yang akan dimulai tahun ini, tepatnya berlokasi di wilayah Jerora (diseberang Musiam Kapuas Raya) Sintang, karena disitu ada tanah milik Pemda Sintang dengan luas sekitar Tiga Puluh Dua Ha (± 32 Ha).
”nah disitulah nantinya akan tumbuh berkembang kota Sintang, dan saat ini juga banyak parawisatawan domistik maupun manca Negara yang datang ke sintang. Herannya kedatangan para turis tersebut tidak menambah Pendapatan dari PDRB yaitu pendapatan dari UMKM, mungkin para toris tersebut tidak mau menginap di losmen, malas belanja, padahal kita selalu melakukan sosialisasi secara gencar”, tegas Jarot Winarno.
Bupati Sintang mengatakan, saat ini sedang melakukan penataan Pasar Sungai Durian, seperti perbaikan tebing sungai dan tahun ini akan dilanjut hingga Dermaga. Dilanjutkan dengan pembangunan waterfront, termasuk pembangunan drainase. Wacananya kita akan membangun terminal bongkar muat, untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di pasar Sungai Durian. Humas Prokopim Sintang/(Editor-MT).
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »

