Sintang - batasjurnalis.id : Bertempat di GKII Imanuel Sintang, pada (17/11/2025), Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, S.H., M.Si., yang juga merupakan Duta Stunting Kabupaten Sintang, mengadakan sesi tentang pencegahan stunting. Kegiatan ini dihadiri oleh hamba Tuhan dari berbagai Gereja di Sintang.
Sebagai Duta Stunting, Kartiyus menguraikan beberapa poin penting seperti pemenuhan
gizi bagi ibu hamil dan anak balita, pentingnya memberikan ASI eksklusif selama
enam bulan, serta perlunya pemantauan pertumbuhan anak secara teratur, kebiasaan
hidup bersih, dan peran keluarga serta komunitas dalam pencegahan stunting.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Sintang, Kartiyus menekankan pentingnya peran
pemimpin agama mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan penurunan
dan pencegahan Stunting di Sintang. Kartiyus, menambahkan bahwa gereja dan para
pemimpin rohani memiliki peran strategis dan dekat dengan jemaat, sehingga informasi
mengenai kesehatan lebih mudah disampaikan dan diterima.
Kartiyus, menegaskan, “Stunting adalah isu yang bukan sekadar kesehatan, tetapi
berkaitan dengan masa depan generasi kita. Para tokoh agama memiliki pengaruh yang
signifikan dalam mengedukasi keluarga tentang pentingnya gizi, pola asuh yang baik,
dan sanitasi”.
Kartiyus, mengajak semua hamba Tuhan untuk menjadi agen perubahan dengan menyampaikan
informasi kesehatan selama ibadah, pelayanan jemaat, dan kegiatan gereja lainnya.
“Kami berharap gereja akan menjadi mitra strategis pemerintah, jika semua pihak
bersatu, penurunan stunting akan lebih cepat
tercapai”.
Materi Sekda sintang yang disampaikan mendapatkan sambutan baik dari peserta,
yang menunjukkan komitmen untuk mendukung usaha pemerintah dalam menciptakan generasi
Sintang yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.
Melalui acara ini, Pemerintah Kabupaten Sintang menegaskan komitmennya untuk
bekerja sama dengan semua pihak, termasuk elemen keagamaan, dalam upaya menurunkan
angka stunting secara berkelanjutan.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita karena kekurangan gizi
kronis dan infeksi berulang, khususnya pada masa 1.000 HPK (hari pertama kehidupan),
dari janin hingga usia 2 tahun. Ciri-cirinya adalah tinggi badan anak yang lebih
rendah dari standar usianya dan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kecerdasan,
serta kesehatan dalam jangka panjang.
Beberapa penyebab stunting meliputi malnutrisi pada ibu hamil dan
anak, sanitasi yang buruk, serta infeksi berulang seperti diare dan cacingan. Penanganannya
mencakup perbaikan gizi, sanitasi, imunisasi, dan intervensi lain yang tepat, terutama
sebelum anak mencapai usia 2 tahun.
« Prev Post
Next Post »
