Pemerintah Pusat secara bertahap mulai membuktikan kepada masyarakat bahwa Konsep Pemerataan Pembangunan sedang diupayakan agar menjangkau sampai ke seluruh pelosok Negeri kita tercinta (NKRI). Evaluasi terhadap Paradigma Pembangunan yang selama ini berjalan pada satu pendekatan sudah mulai bergeser dan berubah arah menggunakan pendekatan pembangunan dari berbagai aspek. Pembangunan Infrastruktur yang dibiayai menggunakan APBN sudah menjangkau sampai dearah perbatasan, pedalaman dan tertinggal. Pembangunan Infrastruktur merupakan prioritas pemerintah pusat, namun pelaksanaan di lapangan masih jauh dari harapan masyarakat, karena belum mampu menjawab tantangan dan belum mampu memberikan solusi tepat bagi masyarakat sekitar.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Rakyat Republik Indonesia, Mochamad Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerja ke sintang meresmikan empat rumah susun (RUSUN). Peresmian Rusun tersebut ditandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Menteri PUPR sekaligus pengguntingan pita didampingi Bupati Sintang, Jarot Winarno, Wakil Bupati Sintang, Askiman, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah, Uskup SIntang, jajaran forkopimda dan para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang. Peresmian Rusun dipusatkan di Seminari Menengah St. Yohanes Maria Vianney Keuskupan Sintang, Jl. Teluk Menyurai, Kelurahan Tanjung Puri, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kamis, (13/02/2020).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, M. Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas dalam mengejar ketertinggalan menuju Indonesia yang lebih sejahtera, “pembangunan infrastruktur ini masih menjadi prioritas Pemerintah Pusat Kabinet Indonesia Maju untuk lima tahun kedepan, yang bertujuan untuk meneruskan pembangunan sebelimnya, kita lakukan ini semuanya untuk mengejar ketertinggalan dalam rangka menuju Indonesia yang lebih baik dan sejahtera”, kata Menteri PUPR.
Rumah Susun yang diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu, Pertama Rumah Susun Seminari Menengah Santo Yohanes Maria Vianney Keuskupan Sintang yang berada di Jalan Teluk Menyurai Sintang dengan Pagu Dana Rp. 13,05 Milyar Rupiah,berkapasitas 162 siswa, type 24 dan 2 lantai, Kedua kemudian Rumah Susun Rumah Sakit Rujukan Ade M.Djoen Sintang yang berada di Jalan Y.C Oevang Oeray Sintang Pagu Dana 12,3 Milyar, type 36 dan 3 lantai sebanyak 42 unit, Ketiga Rumah Susun Yayasan Kabar Senang Sekolah Tinggi Theologi Immanuel SIntang yang berada di Jalan Raya Sintang-Pontianak, Kelurahan Balai Agung dengan kapasitas mampu menampung 162 mahasiswa tipe 24 dan 2 lantai, Keempat Rumah susun Pondok Pesantren Agropolitan Nurul Ma’arif kapasitas 108 santri, memiliki tipe barak 12 unit dan 3 lantai.
Menurut Menteri PUPR, segala permasalahan yang ada di Kabupaten Sintang secara bertahap akan diprogramkan, “selain empat rusun yang diresmikan, ada beberapa usulan dari Bupati Sintang, seperti jalan Sintang-Semubuk sepanjang 231 Kilometer, secara bertahap dari tahun kemarin kita kerjakan sampai ke arah perbatasan, kemudian masih ada kebutuhan untuk anak didik kita di Nanga Merakai, Kecamatan Ketungau Tengah yang membutuhkan rumah susun juga, karena siswanya banyak yang jauh dari desa untuk bersekolah, sehingga membutuhkan rusun, mudah-mudahan akan kita programkan”, ujarnya.
Menteri PUPR berpesan kepada para penerima bantuan Rumah Susun ini untuk menjaga dan memanfaatkannya dengan baik, “dengan selesainya pembangunan rumah susun ini, nanti ada proses hibahnya, kita titipkan untuk pelihara, dijaga dan manfaatkan sebaik-baiknya, semuanya kita kerjakan, kita berikan rusun lengkap dengan listrik, air, hingga meubelernya, sehingga ini semua tinggal dimanfaatkan dengan baik-baik”, pesan Basuki Hadimuljono.
Ada begitu banyak pembangunan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR di Kabupaten Sintang, “terasa betul Negara hadir ditengah-tengah masyarakat, banyak kegiatan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Kementerian PUPR hadirkan di Sintang, dalam kurun 4 tahun terakhir, sudah membangun jalan parallel perbatasan sepanjan 143 kilometer di garis batas dengan Malaysia, dibangunnya akses dari kota Sintang menuju perbatasan, bantuan rangka baja jembatan ketungau II, empat buah jembatan gantung, dan hari ini pembangunan rumah susun empat buah”, kata Jarot.
Selain itu juga, masih kata Bupati Sintang, bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR sudah berjalan, “seperti Penguatan Tebing Pinggiran Sungai Melawi dan Pinggiran Sungai Kapuas, Penarikan Air Baku dari Bukit Saran di Kecamatan Tempunak dan Bukit Sada di Kecamatan Serawai, Rehabilitasi Rumah tidak Layak Huni, Sanitasi dan Air Bersih untuk di desa, untuk semua ini kami ucapkan terimakasih kepada Pak Menteri PUPR dan berkat dukungan dari Komisi V DPR-RI.
Membangun seluruh pelosok NKRI merupakan kewajiban Pemerintah, membangun secara adil merupakan upaya bijaksana meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional. (Redaksi-MT).
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »


